Menjaga Warna Merah Pada Kenari

Sungguh I Luv Indonesia... begitu banyak teman yang tidak hanya mau menulis, tetapi juga dengan kemampuannya mau bertanya dan meneliti tentang warna merah pada bulu kenari kita yang sampai saat ini masih saja mahal harganya... mari kita simak bareng apa yang pakar sekaligus pemerhati kenari indonesia Mr. Kian Sing menjawab semua ketidak tahuan kita soal red factor...
SURAT KEPADA RED MANIA


Adanya kegalauan terhadap burung kenari Red Factor membuat saya terpikir untuk ikut meluruskannya. Di beberapa edisi tabloid Agrobur ditulis adanya peternak yang mengklaim bahwa hanya segelintir persen saja yang asli red, di sisi lain ada yang menyimpulkan asli. Para hobiis atau Red Mania pasti merasa bingung dengan tulisan-tulisan tersebut. Akhirnya saya membaca beberapa literatur dan bertanya kepada orang luar negeri yang mestinya lebih ahli di bidangnya dibanding kita.

Sebenarnya untuk mendapatkan warna merah yang mempesona tetap harus mengkonsumsikan bubuk/konsentrat pewarna khusus untuk burung, barang ini dapat dibeli walau tidak banyak yang mempunyai di sini. Jalan pintas tercepat adalah mengawinkan kenari betina dengan Venezuela Red Siskin (Carduelis Cucullata) jantan karena kenari red bernenek moyang pada burung tersebut. Perlu diketahui dan disadari bahwa burung yang berwarna merah dan yang hidup di alam bebas mengkonsumsi beraneka ragam serangga, binatang air, ganggang, lumut, buah dan jenis-jenis berry. Dari makanan ini, berbagai unsur karotin di metabolisma dan disimpan dalam bulu yang menyebabkan bulunya menjadi berwarna merah. Di Amerika Utara bagian Timur Laut, burung Virginia Cardinal memudar warna merahnya secara nyata di musim salju. Selama musim dingin, makanan burung tersebut tidak banyak tersedia. Burung Flamingo mengkonsumsi plankton yang mengandung pigmen. Ketika tidak diberi makanan laut itu, burung ini berganti bulu menjadi putih!

Hal ini menunjukkan bahwa secara alami kenari Red Factor tetap memerlukan tambahan makanan pewarna yang mengandung unsur konsentrat karotin untuk pewarnaaan yang optimal. Ada 3 unsur utama yang digunakan dalam makanan pewarna untuk kenari: Canthaxanthin, Beta-Carotene dan karotin oranye. Canthaxanthin adalah zat pengembang warna yang terkuat. Beberapa peternak menggunakan bahan ini sebagai makanan pewarna bagi koleksinya. Tetapi hal ini tidaklah dianjurkan karena burung yang mengkonsumsi zat ini akan menghasilkan warna merah yang tidak menyala. Biasanya menggunakan setengah porsi Canthaxanthin dan setengah porsi Beta-Carotene yang akan menghasilkan warna merah yang diinginkan. Perlu diketahui pula, karotin juga banyak terkandung dalam berry, bit, kentang, tomat, cherry dan gambas. Selama memberikan makanan pewarna, dianjurkan pula untuk selalu memberikan buah/sayur tersebut pada burung kenari.

Dari tulisan saya di atas semoga dapat memberikan gambaran tambahan kepada Red Mania. Yang pasti selain kenari red sudah mempunyai gen warna merah dari nenek moyangnya tetapi perlu juga diberikan makanan tambahan untuk pewarnaan yang optimal. Bagaimanapun juga kenari kita yang tercinta telah jauh dari garis nenek moyangnya sehingga banyak terjadi hilangnya warna merah setelah periode ganti bulu. Janganlah terkejut, janganlah mencerca, bagaimanapun kenari red tetap mempunyai gen warna merah. Janganlah terkejut, janganlah mencerca, marilah kita buka misteri kenari red. Saya harapkan peternak Indonesia tetap rajin meneliti dan menciptakan kenari red INDONESIA!

beliau juga bilang bahwa...
"saya pernah bertanya pada peternak di belanda dan jerman, mereka merawat warna tsb dengan memberikan powder pewarna yang dicampur dengan Cede. perbandingannya antara peternak beda2. ini rahasia para peternak bagaimana mendapatkan burung dengan warna red yang indah."

Saran Kian Sing adalah
kalau di sini sulit dan tidak mendapatkan powder pewarna tsb maka dpt diakali dengan cara tradisional. wortel diparut lalu diperas, ampasnya dimakankan dan air perasan diminumkan. dan cara inipun tetap digunakan oleh beberapa peternak walau mereka sudah memberikan powder pewarna.

perlu diketahui, pewarna ini sekarang ada 2 yaitu red dan yellow."


Nah begitulah penjelasan dari pakar kita... smoga perpanjangan kata di blog ini makin menambah semangat kita untuk tetap melestarikan dan mencintai alam Indonesia.

Salam KM, Jc

0 comments:

Post a Comment